Welcome to My Blog

Selasa, 12 Oktober 2010

Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

KEBUDAYAAN BARAT

Memasuki era globalisasi, tentunya tidak terlepas dari pengaruh budaya asing yang masuk ke suatu Negara. Sebelum mengangkat topik ini, ada baiknya terlebih dahulu kita ketahui definisi globalisasi, globalisasi adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia, baik melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain, sehingga batasan-batasan suatu Negara menjadi semakin sempit, dengan kata lain kebebasan terjadi semakin luas. Tentunya kejadian ini akan berdampak baik bagi suatu Negara, jika Negara tersebut telah siap dan mampu memfilterisasi setiap hal yang masuk ke negaranya, baik hal positif maupun negatif. Kembali ke konteks kebudayaan barat, bangsa Indonesia sendiri sebenarnya belum memiliki kesiapan mental yang kuat dalam menerima pengaruh budaya barat tersebut. Bangsa ini belum mampu menyaring dengan baik, segala hal baru yang diterima. Pada umumnya, masyarakat lebih menganggap semua hal baru itu adalah baik, padahal tidak semua hal baru yang kita dapatkan itu adalah baik. Kurangnya strategi pemerintah dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi hal ini merupakan salah satu dari beberapa faktor utama lainnya, karena tanpa adanya persiapan mental yang kuat dari masyarakat, akan berdampak sangat buruk bagi kemajuan suatu Negara. Bahkan ideologi Pancasila yang dianut oleh bangsa ini, sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh ideologi bangsa barat. Tentunya hal ini dapat dicegah jika seluruh warga Negara, baik masyarakat maupun pemerintah, mau mencintai tanah air secara sungguh-sungguh, dalam arti nasionalisme, dan bukan chauvinisme seperti yang dilakukan Nazi terhadap bangsanya.

Kebudayaan barat ternyata memiliki dampak yang sangat besar bagi bangsa ini, baik dari segi positif maupun negatifnya. Contoh segi positif yang dapat kita ambil adalah sebagai berikut:

· Budaya on-time

Masyarakat dan pemerintah dapat lebih menghargai waktu yang ada

· Budaya disiplin

Masyarakat dan pemerintah dapat lebih mementingkan kedisplinan yang merupakan kepentingan bersama, dan bukan kepentingan pribadi

· Budaya to the point

Setiap individu dapat mengungkapkan semua gagasannya dengan jelas dan bebas

· Budaya Sportif dan kerja keras

Setiap individu dapat melakukan segala aktivitasnya dengan optimal dan produktif

· Tenologi informasi yang maju

Dengan adanya faktor ini, setiap individu dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan ilmu yang up to date

Namun, itu semua belum dapat terlaksana dengan optimal, sehingga sudah terlalu banyak dampak negatif yang masuk, bahkan ditiru oleh seluruh individu, berikut adalah bukti riilnya:

· Masyarakat lebih memilih Jas dibanding Batik yang merupakan pencerminan bangsa Indonesia sendiri

· Berkurangnya akhlak dan moral bangsa dengan adanya penggunaan yang salah melalui kemajuan teknologi dan informasi

· Hilangnya budaya ketimuran yang sudah ada dalam diri bangsa Indonesia

· Pudarnya kebiasaan dari perilaku sosial tolong-menolong

· Setiap individu mulai menunjukkan adanya paham individualisme

Sebenarnya, dampak negatif dari akulturasi kebudayaan barat ini belum terlambat untuk dicegah, jika masing-masing pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, mau bekerja sama dalam menentukan segala aspek yang boleh dan tidak boleh diadaptasi dari pengaruh masuknya kebudayaan barat ke dalam tanah air ini. Maka dari itu, hal ini tidak terlepas dari kesadaran diri kita semua, sebagai manusia yang bermoral dan berakhlak, untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, tentunya kita perlu meniru segala aspek positifnya, serta menjauhi segala aspek negatifnya.

Sumber referensi: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar