Welcome to My Blog

Kamis, 21 Oktober 2010

Individu, keluarga, dan Masyarakat


FUNGSI KELUARGA

Sebelum membahas fungsi dari keluarga, ada baiknya kita mengetahui apa definisi dari kata ‘keluarga’ itu sendiri. Keluarga berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “kulawarga”, yang berarti “anggota” atau “kelompok kerabat”. Keluarga adalah suatu institusi terkecil dalam masyarakat, dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu dan memenuhi struktur keluarga, yang memiliki ciri-ciri:

· Terorganisir, saling berhubungan, dan saling ketergantungan antara anggota keluarga.

· Ada keterbatasan. Setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga memiliki batasan-batasan dalam melakukan fungsi dan tugasnya masing-masing.

· Ada perbedaan dan kekhususan. Setiap anggota keluarga memiliki peranan dan fungsinya masing-masing.

Menurut Effendi (1998), keluarga memiliki beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh masing-masing anggota, antara lain:

1. Fungsi Biologis:

a. Untuk meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat setiap anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis:

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga

c. Membina pendewasaan kepribadian setiap anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi Sosialisasi:

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma-norma tingkah laku, sesuai dengan perkembangan anak

c. Meneruskan nilai-nilai budaya

4. Fungsi Ekonomi:

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang

5. Fungsi Pendidikan:

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Keluarga memiliki dampak yang sangat besar terhadap pembentukan perilaku seorang individu, serta pembentukan vitalitas dan ketenangan dalam benak anak-anak, karena melalui keluarga, anak-anak mendapatkan bahasa, nilai-nilai, dan kecenderungan tingkah laku mereka. Keluarga juga merupakan benih akal penyusunan kematangan individu dan merupakan awal dari struktur kepribadian. Jika seseorang mendapatkan perilaku yang baik di dalam keluarganya, ia pun akan menerapkan perilaku tersebut di dalam masyarakat, dan begitu pun sebaliknya. Maka, keluarga sangat berperan penting dalam menentukan perilaku dan jati diri seorang individu, karena setiap individu akan banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga, dibanding dengan orang lain. Menurut Salvicion dan Cells (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dihiidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan, serta mempertahankan suatu kebudayaan. Maka, ada baiknya kita dapat mensyukuri segala nikmat yang telah kita dapat selama ini, karena tanpa adanya keluarga, akan sulit bagi kita untuk menentukan jati diri yang akan dijadikan sebagai kepribadian diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar