Kukira, hubungan
ku dengan dia akan bertahan lama seperti layaknya orang-orang lain
berhubungan.Tetapi ternyata aku salah,Tuhan berkata lain kejadian tragis
itu membuat aku kehilangan orang yang aku cintai selama-lamanya.
Semua
orang tau, masa-masa remaja seperti kami ini adalah masa-masa yang
paling sensitif sekaligus masa-masa yang paling berkesan. Dimana pada
masa-masa ini lah kami merasakan cinta, kesetiaan, persahabatan, bahkan
juga perkelahian. Tapi itu semua yang membuat indah pada saat masa
remaja.
Berawal
dari aku dan teman-temanku masuk ke sekolah baru kami, yaitu SMA negeri
1. Kami menjadi murid baru di sekolah itu, dan kami menikmati bersekolah
di SMA itu. Sampai akhirnya sosok itu muncul di kehidupan ku. Cowok yang
gak pernah ku bayangkan akan menjadi pacar ku, dan mengisi hari-hari ku.
Ivan, itulah namanya. Kak ivan adalah kakak senior di sekolahku itu, dia lebih
besar setahun dariku. Awalnya aku gak pernah memperhatikan adanya kak
ivan, sampai sahabat ku titin memperkenalkan dia padaku. Aku dan kak ivan
hanya merespon dengan senyuman. Tubuhnya yang kecil dan imut,sangat
serasi dengan satria f yang di kendarainya setiap hari.Itu lah salah
satu ciri khas yang tidak dapat ku lupai dari dirinya.
Tanggal
8 Agustus 2010 awal perkenalan ku dengannya, saat itu aku sedang
mengikuti perlombaan di suatu acara, tiba-tiba kak ivan mendekati ku, dan
berbicara padaku. Aku tidak menyangka ternyata kak ivan juga mengikuti
perlobaan itu. Dengan keberanian ku yang hanya mental kerupuk aku mencoba
memberanikan diri ku untuk meminta no hand phonenya. Dan aku lebih tidak
menyangkanya lagi ternyata kak ivan langsung memberikan no hand
phonenya padaku, kami pun saling bertukar no handphone.
Dari
kejadian itu kedekatan ku bersama kak ivan semakin dekat. Tepatnya
tanggal 29 Agustus 2010. Malam itu dia menyatakan perasaannya pada
ku. Tanpa berfikir panjang aku langsung menerimanya karena aku juga telah
lama menyukainya.Aku merasa nyaman dengan kak ivan, aku merasakan setiap
aku bersamanya semua masalah yang ada pada ku semua hilang begitu
saja,seperti lenyap di telan bumi.
Hari-hari
terus kulalui bersama dia, sebulan pun berlalu. Pagi itu seperti
biasa, kak ivan menjemputku ke rumah untuk berangkat ke sekolah
bersama. Tidak ada perasaanku sedikit pun yang aneh terhadap kak
ivan, sampai di sekolah kak ivan pun tersenyum padaku, saat ia
memarkirkan sepeda motornya dan aku pun beranajak menuju kelas
ku. Mungkin itulah senyuman terakhir dari kak ivan pada ku sebelum dia
pergi selama-lamanya dariku, senyuman yang tidak akan ku dapatkan
kembali dari dia.
Siang
itu saat aku sudah pulang sekolah tepatnya jam 3 sore, tiba-tiba handphone ku berdering, aku melihat satu pesan dari Uchi. Uchi adalah adik kak
ivan yang umurnya sama dengan ku. Isi dari pesan itu, dia memberi tau ku
bahwa kak ivan kecelakaan waktu ia pulang sekolah tadi dan dia sekarang
dalam keadaan koma atau tidak sadarkan diri.
Seluruh
tubuhku terasa lemas, aku seperti orang yang tidak berdaya saat
selesai membaca pesan dari uchi itu. Dengan perasaan panik,aku mencoba
menelpon uchi dan menanyakan kenapa kejadian itu bisa terjadi, apa yang
menyebabkan itu semua? Lalu uchi menceritakan semuanya padaku. Sore itu
aku tidak langsung ke rumah sakit karena aku belum sanggup untuk melihat
kondisi kak ivan, dan orang tua ku juga menyuruh ku untuk menenangkan
diri dahulu. Aku langsung memberi kabar ke sahabat-sahabat ku tentang
kondisi kak ivan.Malam itu juga dengan di antarkan adik ku dan
sahabat-sahabat ku, aku pergi ke rumah sakit untuk melihat kak ivan. Malam
itu, dengan sorot lampu di rumah sakit itu kami terus menelusuri setiap
ruangan untuk mencari di mana ruangan kak ivan. Tepatnya di depan ruangan
ICU, langkah kami berhenti seketika di depan ruangan itu melihat adik
kak ivan yang paling kecil sedang menangis di depan ruangan itu,mungkin
umurnya kira-kira 11 tahun. Kami mendekati adiknya itu,dan menanyakan
keadaan kak ivan. Melihat adiknya menangis hati ku semakin tak
karuan, pikiran ku pun melayang,sebenarnya apa yang terjadi dengan kak
ivan ? Apa kah dia akan meninggalkan kami semua?
Dengan
segera aku mengajak sahabat-sahabat ku dan adik kak ivan untuk melihat
kondisinya saat ini. Saat aku berdiri di depan pintu kamar di mana kak
ivan di rawat, saat itu juga air mata ku mebasahi pipi ku,aku tidak
sanggup melihat kak ivan dengan kondisinya saat ini yang tidak sadarkan
diri.Aku mencoba mendekati kak ivan,ingin rasanya aku berteriak untuk
membangunkan kak ivan,tapi itu semua tidak mungkin ku
lakukan.sahabat-sahabat ku memeluk ku dan meyakinkan pada ku bahwa pasti
kak ivan akan sembuh. Kemudian,sahabat-sahabat ku dan adik ku mengajak
aku pulang,karena hari juga sudah larut malam.awalnya aku menolak ajakan
mereka,karena aku ingin menemani kak ivan sampai ia sadar
kembali. Tetapi tidak mungkin,karena aku juga belum meminta izin kepada
orang tua ku. Sampai di rumah,aku juga tidak bisa tidur karena memikirkan
kak ivan.
Hari
terus berlalu,tidak terasa kak ivan sudah 5 hari di rawat di ruang
ICU,tanpa sadar sekali pun.selama 5 hari itu juga aku selalu datang
untuk melihat keadaan kak ivan.Tapi tidak ada perubahan yang terjadi
padanya.
Minggu,tanggal
17 Oktober 2010.Sorenya aku kembali ke rumah sakit untuk menjenguk kak
ivan,aku mendapat kabar baik dari mama kak ivan bahwa kak ivan sudah
memiliki kemajuan.Aku sangat bersyukur,saat itu.saat pulang ke rumah pun
aku tak henti-hentinya bersyukur mendengar kabar dari mama kak ivan
tadi.Malamnya aku pun tertidur,dan entah perasaan apa? Jam 4 pagi aku
terbangun,ku lihat hand phone ku,ada 3 panggilan tak terjawab dan 2
pesan,semua itu dari uchi adik bang ivan.Tiba-tiba saja jantung ku
berdetak dengan cepatnya,ku buka salah satu pesan dari uchi,isi pesan
dari uchi itu adalah bahwa kak ivan telah meninggal dunia jam 23 tadi
malam.aku mencoba menelfon uchi,ku dengar suara uchi yang sudah hampir
hilang karena menangis semalaman.uchi tidah banyak bicara apa-apa pada
ku,dia hanya meyakinkan ku bahwa kak ivan sudah pergi meninggalkan kita
semua.Aku memberi tau kepada keluarga ku dan sahabat-sahabat ku.
Pagi
itu juga sekitar jam setengah 7,Aku,keluarga ku,dan sahabat-sahabat ku
datang ke rumah kak ivan.Sampai di rumah kak ivan aku melihat banyak
sekali teman-teman kak ivan yang tidak lain adalah kakak-kakak senior di
sekolah ku.Aku mencoba menerobos masuk ke dalam rumah kak ivan,saat aku
masuk yang ku lihat hanya lah tubuh kak ivan yang terbujur kaku dengan
wajah yang sangat pucat.Aku tidak bisa berkata apa-apa,aku hanya bisa
menangis,menangis,dan menangis.Saat itu ingin rasanya aku memeluknya dan
aku juga berharap itu semua hanya lah mimpi buruk yang ku alami.Tetapi
tidak,itu semua adalah kenyataan,kenyataan pahit yang harus aku jalani
dan ku terima dengan ikhlas.
Saat pemakaman kak ivan,aku hanya bisa berkata SELAMAT
TINGGAL KAK IVAN,TERIMA KASIH ATAS WARNA YANG PERNAH KAU BERI DI HIDUP
KU.SEMOGA KAU TENANG DISANA,JIKA KELAK NANTI AKU DI IZINKAN BERSATU
DENGAN MU KEMBALI,AKU AKAN MEMOHON KEPADA TUHAN AGAR TIDAK DI PISAH KAN
DENGAN MU UNTUK KE DUA KALINYA.DAN KAU AKAN SELALU ADA DI HATI KU
SELAMANYA.
Created by : My Sister - Titin